Okay, as my promise to talk about atsuzoko, from the source that I found..
Literally meaning "thick bottomed", atsuzoko sandals and boots are the huge soled platform footwear you may have seen young Japanese women tottering around in until last year. This style of footwear was popular in Kyoto from 1998-2000, but has since gone out of fashion, much like the ganguro, the dark tanned white make-up clad ladies who were most often found wearing them.
=> atsuzoko ituh secara harafiah diartikan sebagai “bawahan yang tebal” yang berupa sandal & boot dengan sol yang tebal banget, banget banget.. Atsuzoko popular di Kyoto sejak 1998-2000., tapi sejak out of fashion, yang terlihat paling banyak menggunakannya adalah ganguro, which is cecewe cecewe dengan kulit yang dihitamkan dan menggunakan make up putih, kadan gue ngerasa malah mereka lebih serem daripada obake di sana yah ckck
あつぞこと言うのは。京都に1998年から2000ねんまで人気があった。
Tebal sol atsuzoko biasanya bervariasi dengan ketebalan antara 10-20 cm.
Harga yang di gambar ini adalah 8259Yen a.k.a Rp 825.900 (mau mau mau!!!)
Mereka merasa dengan menggunakannya mereka akan terlihat gaya dan kaki mereka akan terlihat lebih ramping. Dan “benda pembunuh anjing” ini ditujukan untuk pada wanita” Jepang yang agak sensitive dengan ukuran tinggi badannya. Atsuzoko ini bisa ditemukan di banyak toko-toko di Jepang. Dan mungkin ini yang disebut dengan kejamnya fashion trend yang harus kalo diibaratkan sebagai hidupnya suster ngesot, yaitu suster harus ngesot dengan cepat dan sayangnya mereka mati muda. Hohoho ga, maksudnya trend fashion sekarang cepat banget berubah-ubah, karena itu terkadang ada beberapa barang yang cepet beken, tapi cepet juga ngilangnya.. Orang-orang mulai berhenti menggunakan atsuzoko sejak banyaknya kecelakaan yang sampai mengakibatkan kematian! (buset, gue curiga korban meninggal gara” atsuzoko ini jangan” karena si sandal dipake buat nimpuk anjing liar lagi, ya nasib, kaki Cuma dua, sandal juga Cuma 2, doggynya ada 5, pit bull pula…macam mana? Shikata ga nai…) oke mari kita telaah HOW can? Apa penyebab sebenarnya sampe ada yang meninggal karena atsuzoko?
Lol! Ternyata merena menggunakan atsuzoko sambil naik sepeda, nyetir mobil aja juga dipake ckck, kadang nyetir pake sandal aja kita masih ga peka, nginjek gasnya kekencengan ga nih?(maklum pemula ;p) lah gimana kalo pake sandal yang tebalnya 20 cm? trus kalo tiba” kakinya kram gimana? Ckckck
Kenapa eh kenapa bekennya di Kyoto duluan bukan di Tokyo?
Karena eh karena di Kyoto itu banyak terdapat Geisha, nih filmnya yang beken di seluruh dunia:
Yups, karena harga kimononya yang bisa mencapai puluhan juta (sutra bo, mahal) biar ga kotor, apalagi kalau hujan, maka diciptakanlah sandal yang dapat menghindarkan bagian bawah sang kimono ga terkena cipratan air dan jadi kotor. Kimono merupakan hal yang amat teramat sangat penting banget buat para Geisha. Back to sandal yang dipakenya, just look out yang dipake Zhang Zi Yi ni, kurang tebel, Bu!
Kalo ada yang mau ditanyakan tentang budaya or anything about Japan, tanyakan saja pada rumput yang bergoyang… hahaha gad eh, Tanya disini juga bisa siapa tahu obake tahu, yah obake emang doyan tahun, apalagi tahu sumedang, ga pake isi toge yah… hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar